Ijazah
Hari ini rasanya otak dan kesadaran saya di robek robek ( Jadi ingat Thukul empat mata ) oleh seorang yang bernama Rocky Gerung. Pak Ro...
Hari
ini rasanya otak dan kesadaran saya di robek robek ( Jadi ingat Thukul
empat mata ) oleh seorang yang bernama Rocky Gerung. Pak Rocky menghantam
telak pemahaman saya hingga KO dengan statemen nya bahwa "Ijazah hanya
bukti bahwa seseorang itu pernah sekolah dan bukan bukti bahwa
seseorang pernah berfikir". Saya tercenung dan kemudian melihat ijazah saya dan kemudian saya bertanya , pernahkah saya berfikir?
![]() |
Ilustrasi ; Ijazah |
Co
Gito Ergo Sum , Rene Descartes ,menuliskan beberapa puluh tahun yg
lalu, bahwa manusia itu ada karena ia berfikir. Ketika daya pikir ini
hilang maka entitas kemanusiaan itu terdegradasi.
Pendidikan
kita hari ini, adalah pendidikan untuk menghasilkan ijazah, hasil
pembelajaran mayoritas diukur dari proses administratif, sebuah proses
yg diukur dari nilai A,B,C. Semua pelaku pendidikan berkejaran
memperebutkan sesuatu yg kuantitatif, akreditasi dan indeks prestasi
sedikitnya mewakili itu. Hal ini bukan untuk menarik kesimpulan bahwa
akreditasi dan IP itu tidak penting. Kecenderungan untuk menempatkannya
menjadi prioritas seringkali menjadikan kita lupa bahwa fungsi
pendidikan adalah membangkitkan kecerdasan. Sebuah makom bagi seorang yg
terdidik yg mampu mengembangkan ide ide original mendiskusikannya.
Prioritas
pada administratif sering mendorong pendidikan melahirkan upaya
manipulatif , imitatif dan copy paste yg dimodifikasi secara tidak
logis. Meminjam istilah pak Rocky, Pedagog berubah
menjadi medagog. Kaum terpelajar yang harusnya menjadi pencerah justru
membawa pada gelap gulita.
Bersambung