Fisioterapis : Olahraga Dapat Mengendalikan Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang perlu kita waspadai. Pada tahun 2012 hipertensi mendapat predikat penyak...
Hipertensi atau tekanan darah
tinggi merupakan penyakit yang perlu kita waspadai. Pada tahun 2012
hipertensi mendapat predikat penyakit pembunuh nomor satu di
dunia.Tekanan darah adalah kekuatan darah untuk memompa darah dari
jantung melalui arteri. Dan, hipertensi adalah kondisi ketika tekanan
darah meninggi. Tekanan darah yang terlalu tinggi inilah yang kemudian
akan mengganggu sirkulasi darah, serta menimbulkan penyakit lain, salah
satunya penyakit jantung.
Hipertensi
juga bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak. Kondisi ini
mengakibatkan terjadinya stroke, yaitu kematian jaringan di otak karena
kurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Tingginya tekanan darah juga
dapat penyebabkan pembuluh darah pada ginjal terus tertekan dan
lama-kelamaan rusak.
Data dari WHO (World Health Organization) menunjukkan jumlah penderita
hipertensi di dunia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2015 sekitar 1,13 miliar orang di dunia menderita hipertensi,
diperkirakan pada 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang terkena
hipertensi.
Mengutip informasi dalam situs kementerian kesehatan republik Indonesia
yang dipublikasikan pada Rabu, 16 Mei 2018, menurut data BPJS Kesehatan
biaya pelayanan hipertensi mengalami peningkatan setiap tahunnya, yakni
Rp. 2,8 triliun pada 2014, Rp. 3,8 triliun pada 2015, dan Rp. 4,2
triliun pada 2016.
Berbagai upaya dilakukan oleh lembaga dan profesi kesehatan untuk mencegah terjadinya hipertensi dan menurunkan angka kematian yang disebabkan oleh hipertensi. Dokter dan apoteker menyarankan minum obat secara teratur, ahli gizi menganjurkan pengaturan maknan dan diet sehat, sedangkan fisioterapis mengajurkan aktif bergerak dan berolah raga.
Olahraga dikatakan memiliki kemampuan yang nyaris sama dengan obat yang
biasa diberikan ke pasien tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Melakukan aktivitas fisik yang tepat dan sederhana, tapi dilakukan
selama 30 menit setiap hari dapat menurunkan tekanan darah 5-10mmHg.
"Pencapaian ini sama dengan beberapa obat hipertensi," kata seorang fisioterapis
dari LIFE Center, Singapore General Hospital (SGH), Png Eng Keat,
dikutip dari situs Health XChange Singapore pada Senin, 9 Juli 2018.
Menurut Png, tekanan darah tinggi atau hipertensi dipengaruhi oleh
resistensi pembuluh darah perifer atau pembuluh-pembuluh darah di luar
jantung. Semakin tinggi resistensi perifer, semakin tinggi pula tekanan
darahnya.
Dengan rajin berolahraga, efek jangka panjang yang akan dirasakan pasien
adalah, berkurangnya resistensi pembuluh darah perifer melalui efek
hormonal dan adaptasi struktural. Olahraga juga dapat membantu seseorang
mempertahankan berat badan ideal dan sehat. Ini penting juga untuk
mengontrol tekanan darah.
Saat ini studi mengenai pengaruh olah raga terhadap hipertensi telah
banyak dilakukan oleh para peneliti. Pada 18 Desember 2018 lalu British
Journal of Sport Medicine mepublikasikan studi meta analisis yang
membandingkan olah raga dan obat antihipertensi dalam menurunkan tekanan
darah. https://bjsm.bmj.com/content/bjsports/early/2018/12/05/bjsports-2018-099921.full.pdf ▼
Sumber :
https://www.healthxchange.sg/high-blood-pressure/living-well-high-blood-pressure/high-blood-pressure-lower-exercise
http://www.depkes.go.id/article/view/18051600004/hipertensi-membunuh-diam-diam-ketahui-tekanan-darah-anda.html